SEPUTARSUMBAR, Padang, — Rektor Unand Prof Yuliandri menunjukan totalitas peduli institusi dipimpinnya untuk bantu masyarakat korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat.
Hari ini, Sabtu 26 Februari 2022 di halaman Fakultas Kedokteran Unand, Prof Yuliandri melepas Tim Pusat Studi Bencana (PSB) Unand ke tanah bencana di Pasaman Barat.
“Unand merasakan bagaimana dampak bencana gempa bumi 6,1 skala richter Jumat pagi kemarin. Sehingga itu kami merespon cepat untuk bisa membantu masyarakat terdampak bencana, juga bahu membahu dengan pemerintah setempat dan institusi penanganan bencana lainnya,” ujar Prof Yuliandri, yang Jumat sore kemarin juga melepas Tim Peduli Bencana Unand untuk aksi tanggap darurat dalam rangka membantu penanganan medis.
Tim PSB dilepas Rektor Unand pagi ini berjumlah 9 Orang akademisi plus Mahasiswa.
“Ada Pak Fauzan, lalu ada yang berangkat ke Pasbar Pak Febrin. Tim akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pasbar untuk memetakan dampak gempa, terutama kerusakan infrastruktur, sehingga akan bisa disampaikan langkah antisipasinya,” Prof Yuliandri.
Fauzan mengatakan tujuan tim Pusat Studi Bencana (PSB) Unand ke Pasbar adalah untuk membantu pemerintah melakukan assesmen terhadap kerusakan bangunan-bangunan baik bangunan rumah masyarakat maupun bangunan gedung publik dampak gempa kemarin.
“Tim juga akan mengkoordinir pendataan kerusakan (quick assesment) rumah masyarakat sesuai permintaan BNPB dengan melibat mahasiswa-mahasiswa Unand bekerjasama denfan beberapa mahasiswa PTN/PTS di Sumbar,” ujar Fauzan.
Data keruskan infrastruktur pasca gempa kata Fauzan sangat diperlukan untuk data awal untuk rencana bantuan rehab rekon di Pasbar.
“PSB Unand sudah berpengalaman dalam menangani tanggap darurat dan Rehab Rekon pasca gempa 2009 lalu. Tim PSB Unand juga telah melakukan banyak penelitian tentang perbaikan dan perkuatan bangunan rumah masyarakat dan gedung-gedung bertingkat, ” ujar Fauzan.
Tim PSB Unand pun akan membantu memberikan rekomendasi untuk penanganan pasca gempa.
“Selain asesment bangunan, Tim PSB juga akan mengkaji potensi resiko gempa susulan dan juga kajian tentang kejadian longsor dan gerakan tanah (likuifaksi) efek dari gempa kemarin,” ujar Fauzan.(adt)