HM.Nurnas: Penerima Bantuan Dampak Covid19 di Sumbar Tertunda, Pemprov tidak Punya Taring

Padang,- Lemahnya kordinasi antara kabupaten/kota dengan Provinsi Sumatera Barat, mengenai akurasi data penerima bantuan dampak covid-19, membuat masyarakat bingung.

Hal tersebut disampaikan sekretaris Fraksi Demokrat yang juga sekretaris komisi 1 DPRD Sumbar, HM. Nurnas, di gedung parlemen, Selasa (28/4/2020).

Selain lemahnya kordinasi, ini menunjukkan pemprov Sumbar sepertinya tidak punya taring dan kuku, untuk menekan percepatan data pada kabupaten dan kota, sehingga tidak ada batas waktu yang jelas kapan data harus sudah valid.

Bukan hanya itu, keterlambatan pemberian bantuan untuk 119.970 KK, dengan besar bantuan RP.600.000/bulan, menunjukkan Provinsi tidak memiliki data best lengkap tentang kependudukan, dengan berbagai bagian, seperti data PKH data DTKS dan lainnya.

Sampai saat ini, baru 3 kota dan 1 kabupaten yang datanya sudah lengkap diserahkan  ke Provinsi yakni, kota Pariaman 2.142 KK, kota Sawahlunto 665 KK, kota Padang Panjang 705 KK dan kabupaten Agam 10.857 KK, sementara 15 kabupaten/kota lainnya masih dalam pendataan.

“Semestinya, sebelum.PSBB diberlakukan pada 23 April, data dari kabupaten dan kota sudah ada, sehingga masyarakat mendapatkan kepastian ketika diminta untuk melakukan pembatasan aktifitas,” tegas Nurnas.

Ditambahakannya, sebagai anggota DPRD Sumbar, ketika turun ketengah-tengah masyarakat, Nurnas dan teman-temannya yang lain selalu ditanya masyarakat, kapan mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, dalam penaganan dampak covid-19.

“Saya menilai, sepertinya pemprov sudah mulai lepas tangan, dengan alasan data belum masuk dari kabupaten dan kota, itu bukan alasan, karena kewenangan provinsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat bisa memberi penekanan dan batas waktu pada kabupaten/kota, sehingga rakyat tidak menjerit menunggu seperti ini,” tegas Nurnas lagi.

Dari awal sebelum PSBB diberlakukan dan bantuan dampak covid-19 akan diberikan, Nurnas sudah mengatakan jangan jadikan hal ini untuk kepentingan politik, kasihan rakyat yang sangat berharap akan bantuan tersebut.

“Tolong fikirkan perut rakyat, jangan berkutat pada sesuatu yang sepele, sehinga semua saling menyalahkan, rakyat tambah marasai juga,” tambahnya lagi.

Sampai saat ini, DPRD Sumbar juga tidak mendapat pemberitahuan dari Gubernur, kemana saja anggaran atau dana penanganan covid-19 dipergunakan, padahal lembaga ini salah satu tugasnya adalah pengawasan.

“Kita minta, Gubernur tidak lagi cuci tangan dalam keterlambatan pemberian bantuan ini, jangan juga disampaikan uang sudah ada tinggal data dari kabupaten/kota yang belum, jika data diberikan uang segera ditransfer ini sepertinya mencari cari kesalahan karena sejak awal, sebelum PSBB diberlakukan mestinya data sudah ada, jadi rakyat tidak terlalu lama menunggu, mereka dilarang keluar tapi dibengkalaikan, kasihan mereka,” ujar Nurnas gusar.

Ketidak siapan Pemprov, akan menambah panjang penderitaan rakyat, tugas pemimpin itu bisa membuat nyaman yang dipimpinnya, bukan membuat masyarakatnya menderita, jadi pemimpin itu bukan untuk kebanggaan tapi pengabdian, tegasnya mengakhiri.(Rls/Romelt)