Padang,-Anggota DPR-RI Fraksi PKS Nevi Zuairina daerah pemilihan Sumbar II kembali salurkan bantuan ketengah masyarakat akibat dampak Covid19.
”Allhamdulillah yang 15 ton beras April sudah tersalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Mei ini Insya Allah kepedulian untuk ringankan beban hidup warga, ibu lakukan lagi,”ujar Nevi Zuairina kepada media di Padang, Senin 11/5.
Legislator asal Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini meneruskan aksinya menyumbangkan beras dan ribuan tray telur kepada masyarakat Sumatera Barat.
Isi paket bantuannya masih tetap sama yakni berbagai sembako termasuk gula pasir, minyak goreng, Susu Siap minum, Nasi Kotak siap santap dan mie instan.
“Kini paket bantuan yang sudah ibu dan tim relawan PKS peduli warga terdampak Covid-19, sampaikan ke masyarakat totalnya sudah mencapai 9.000 paket. Totalnya hingga saat ini 20 ton beras dan 2.000 lapik: tray telor sudah disebarkan. Mudah-mudahan 9.000 keluarga lagi dapat menerima manfaat untuk mengurangi dampak wabah covid-19,”ujar Nevi.
Anggota DPR yang duduk di Komisi VI ini menjelaskan, bahwa bantuan dibagi ke berbagai kota kabupaten di Sumatera Barat. Sebanyak-banyaknya wilayah terjangkau dengan kriteria yang memang layak menerima bantuan menjadi prioritas, bukan saja berdasar daerah pemilihan saja. Misalnya daerah Padang maupun di Pesisir Selatan bukan wilayah dapil II, tapi tim Hj Nevi tetap membagikan paket sembako ke wilayah tersebut.
“Dampak wabah covid-19 ini tidak mengenal orang dan wilayah. Semua terdampak, mulai dampak kesehatan, pendidikan hingga ekonomi. Mulai dari anak kecil hingga dewasa, tidak mengenal status sosial atau jabatan. Untuk itu, team ibu yang tadinya hanya beerjibaku di Dapil II Sumbar, telah ibu perlebar menjangkau seluruh wilayah Sumbar sebanyak 19 kabupaten kota. Memang belum semua, tapi akan bertahap,” jelas Nevi.
*Beli lagi Produk UMKM*
Politisi PKS, istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini selain bagi Beras, telur dan minyak di saat pandemi ini, juga melanjutkan aksinya bantu UMKM.
Hj. Nevi kembali mempertahankan aksi beli/menyerap produksi UMKM berupa mukena.
Mukena ini dapat diperuntukkan bagi kaum ibu-ibu nantinya sehingga dapat digunakan sebagai alat pelaksanaan sholat Iedul Fitri.
“Kualitas produk UMKM ini sangat bagus namun pada kondisi wabah, yang membeli sangat sedikit karena kemampuan daya beli masayarakat menurun,”ujar Nevi.
Nevi mengatakan juga sampai Mei 2020, tingkat pengangguran semakin bertambah.
“Dan biasanya, tingkat kemiskinan secara total negara kita akan menunjukkan hal sama, meningkat juga. Masyarakat Indonesia, kini telah merubah prioritas konsumsi untuk mempertahankan hidupnya dengan mengarahkan anggaran rumah tangga untuk membeli produk pangan,”ujar Nevi.
Dilain pihak, kata Nevi Zuairina banyak para pekerja terancam tidak mendapat THR bahkan tidak mendapat penghasilan. Ini berlaku bagi para pegawai kantoran atau lapangan maupun para pengusaha mikro atau kecil.
“Ibu membeli Songket dan mukena produksi UMKM yang sangat terdampak wabah. Selain untuk membantu UMKM, juga mudah-mudahan akan menjadi pengganti THR bagi penduduk Sumbar yang sangat terdampak secara ekonomi. Produk ini selain dapat mempertahankan kelangsungan aktivitas UMKM tetap beroperasi, juga sekaligus produknya dapat disalurkan selain untuk warga yang sangat kekurangan juga untuk kebutuhan tim sukses yang mayoritas ibu-ibu aktivis”, tutup Nevi Zuairina.(Rls/Rom)